Kepsek SDN 14 Bonto Bonto Marang Ismail: Pembinaan Karakter Kesopanan Terhadap Siswa di Jum'at Religi

    Kepsek SDN 14 Bonto Bonto Marang Ismail:  Pembinaan Karakter Kesopanan Terhadap Siswa di Jum'at Religi
    Siswa SDN 14 Bonto-Bonto Kecamatan Ma'rang Kabupaten Pangkep shalat duha di Jumat relugi

    PANGKEP - Kepala SDN 14 Bonto-Bonto Kecamatan Ma'rang Kabupaten Pangkep Ismail, SPd saat dihubungi Minggu (4/12/2022) mengatakan bahwa setiap Jum'at di sekolah kami menerapkan program pembinaan karakter.

    Menurutnya bahwa di pagi hari telah dilakukan shalat Dhuha  dan sholat berjamaah dhuhur sebelum pulang yang di peruntukkan untuk kelas 4, 5 dan 6.

    " Demi pembinaan karakter UPT SDN 14 Bonto-Bonto membuat program keagamaan yaitu melaksanakan pengajian dan zikir bersama setiap hari Jum'at mulai kelas 1 sampai kelas 6 yang sebelumnya diawali shalat Dhuha secara berjamaah" ujarnya.

    Ismail menjelaskan bahwa Jumat religi. D, imana setiap pagi mulai pukul 06.30-07.30 diisi kegiatan-kegiatan religi  berkumpul di halaman sekolah dan di musholla Nurul SDN 14 Bonto Bonto Marang.

    "Setiap Pagi Jumat religi diawali dengan kegiatan membaca surat-surat pendek, dilanjutkan dengan sholat Dhuha berjamaah, dan kultum." Ujarnya

    Tema kultum tentang sopan santun dan guru agama Islam di sekolah menjelaskan mengenai sopan santun.

    1. Sopan santun kepada Allah

    Tidak akan diterima ibadah seorang umat jika tidak khusuk dalam menjalankannya.

    Dari firman tersebut berarti beribadah pun harus mempunyai sopan santun. Contohnya yaitu khusuk ketika sholat dan berdoa. Jika tidak khusuk dalam beribadah maka ibadah tidak akan di terima.

    2. Sopan santun kepada manusia

    Sopan santun kepada manusia adalah Terutama kepada orangtua. 

    Seperti sabda Nabi Muhammad SAW "Siapa yang tidak mempunyai sopan santun kepada orangtua maka tidak kan dicintai Allah"

    Bagaimana caranya dengan kata sopan kepada mereka tidak berkata keras bahkan membentaknya. .Berkata ah, ih kepada orangtua itu termasuk dosa besar

    Belajar dari kisah Nabi Ibrahim AS. Orangtuanya beliau adalah pembuat patung dan menyembahnya. Nabi Ibrahim tidak mau mengikuti ayahnya yaitu menyembah patung. Lalu diusirlah nabi Ibrahim oleh orangtuanya.

     Nabi Ibrahim melawan, membentak, atau memungsuhi ayahnya? Jawabnya adalah tidak. Beliau tetap menghormati orangtuanya dan dengan sopan keluar dari rumahnya.

    Contoh sopan selanjutnya adalah ketika Lewat di depan orangtuamu harus jalan sambil menundukkan badanmu. ini termasuk adap menghormati orangtua. Sehebat apapun engkau kelak, harus tetap hormat kepada orangtua. Karena tanpa orangtua kita tidak akan bisa menjadi orang hebat.

    Ketika orangtua duduk di bawah.  seorang anak duduk di atas, itu sangat tidak sopan, Karena ini termasuk sikap tidak sopan. Seorang anak tidak boleh duduk lebih tinggi dari orangtua.

    Ini juga berlaku kepada ornagtua ke 2, guru di sekolah

    Barangsiapa yang tidak sopan dan santun kepada orangtua dan gurunya maka ilmunya tidak akan bermanfaat.

    Ketiga sopan santu kepada lingkungan, maksudnya adalah kita harus memiliki sopan santun kepada lingkungan dengan cara Menjaga, merawat dan melestarikan lingkungan.

    Contoh yang paling sederhana adalah Selalu menjaga kebersihan lingkunga. Membuang sampah pada tempatnya dan selalu membersihkan lingkungan sekitar dari sampah.( Herman Djide)

    pangkep sulsel
    HermanDjide

    HermanDjide

    Artikel Sebelumnya

    Belajar Di Jum'at Pagi, Kepsek SDN 5 Padangtangalau...

    Artikel Berikutnya

    Kepsek SDN 29 Majennang Bungoro Syahrini:...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Selamat Hari Ibu, Harga Barang Naik Sudah Menunggu di Tahun Baru
    Hendri Kampai: PPN Naik, PPh Dibiarkan, Beban Rakyat Kecil Bertambah, yang Kaya Tetap Nyaman
    Hendri Kampai: Penolakan Terhadap PPN 12% Menjadi Bola Salju Perlawanan Rakyat
    Hendri Kampai: Mahalnya Biaya Pendidikan, Kebodohan Rakyat yang Sengaja Dipelihara
    Hendri Kampai: Belajar dari Korea Utara, Sebuah Kekuasaan yang Mencekam dari Dinasti yang Diwariskan

    Ikuti Kami